Pengaruh Dissoved Oxygen Tinggi dalam Tangki Aerasi

high dissolved oxygen

Dalam pengolahan air limbah biologis, menjaga keseimbangan oksigen yang tepat sangat penting untuk mencapai kinerja sistem yang optimal. Namun, ketika oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO) tinggi terjadi dalam tangki aerasi, hal ini dapat menyebabkan inefisiensi dan tantangan operasional. 

Memahami dampak dan cara mengendalikan konsentrasi DO adalah kunci untuk memastikan proses pengolahan yang efisien, aktivitas mikroba yang stabil, dan operasional instalasi yang hemat biaya.

Peran Dissolved Oxygen dalam Tangki Aerasi

Dissolved oxygen berfungsi sebagai sumber kehidupan proses aerasi dalam pengolahan air limbah. Oksigen terlarut mendukung mikroorganisme aerobik yang memecah bahan organik dan mengurangi kebutuhan oksigen biokimia (BOD). Mikroorganisme ini bergantung pada oksigen untuk memetabolisme polutan, mengubahnya menjadi karbon dioksida, air, dan biomassa.

Biasanya, konsentrasi oksigen terlarut yang ideal dalam tangki aerasi berkisar antara 1,5 dan 3,0 mg/L, tergantung pada desain sistem dan karakteristik air limbah. Dalam kisaran ini, mikroorganisme menerima cukup oksigen untuk berfungsi secara efisien tanpa konsumsi energi yang berlebihan dari peralatan aerasi.

Pengaruh Dissoved Oxygen Tinggi dalam Tangki Aerasi

Ketika kadar DO meningkat secara signifikan di atas kisaran optimal, proses pengolahan dapat mengalami beberapa dampak negatif, baik secara biologis maupun operasional.

1. Peningkatan Konsumsi Energi

Tingginya oksigen terlarut seringkali diakibatkan oleh aerasi berlebih. Sistem aerasi biasanya merupakan salah satu pengguna energi terbesar di instalasi pengolahan air limbah, mencapai hingga 60% dari total penggunaan energi. Pasokan udara yang melebihi kebutuhan akan menyebabkan pemborosan energi dan biaya operasional yang lebih tinggi tanpa meningkatkan efisiensi pengolahan.

2. Gangguan Keseimbangan Mikroba

Mikroorganisme dalam sistem lumpur aktif sensitif terhadap kondisi lingkungannya. Kelebihan oksigen dapat mengubah keseimbangan populasi mikroba, sehingga menguntungkan spesies aerobik tertentu dibandingkan yang lain. Ketidakseimbangan ini dapat mengganggu proses nitrifikasi dan denitrifikasi, sehingga mengurangi stabilitas dan kinerja pengolahan secara keseluruhan.

Misalnya, bakteri nitrifikasi (seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter) membutuhkan oksigen, tetapi bakteri denitrifikasi berfungsi di lingkungan dengan oksigen rendah. Ketika DO terlalu tinggi, proses denitrifikasi terhambat, yang menyebabkan penghilangan nitrogen tidak sempurna.

3. Kualitas Lumpur Menurun

Aerasi berlebih dapat menyebabkan flok pecah secara berlebihan dalam lumpur aktif. Flok yang lebih kecil yang dihasilkan cenderung mengendap dengan buruk di clarifier sekunder, sehingga menghasilkan efluen yang keruh dan konsentrasi padatan tersuspensi yang lebih tinggi. Pengendapan lumpur yang buruk tidak hanya memengaruhi kualitas efluen tetapi juga dapat menyebabkan masalah penggumpalan atau pembusaan lumpur.

Baca Juga: Sludge Dewatering: Mengoptimalkan Efisiensi dan Kepatuhan Lingkungan

4. Deplesi Sumber Karbon

Ketika kadar oksigen terlalu tinggi, mikroorganisme dapat dengan cepat mengonsumsi sumber karbon organik yang tersedia. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan karbon bagi bakteri denitrifikasi, yang selanjutnya mengganggu proses penghilangan nitrogen. Hasilnya adalah konsentrasi nitrat yang lebih tinggi dalam air yang diolah.

5. Korosi Peralatan

Kelebihan oksigen dalam air meningkatkan potensi korosi pada peralatan logam dan perpipaan. Paparan kadar DO yang tinggi dalam waktu lama dapat mempercepat degradasi diffuser aerasi, blower, dan komponen sistem lainnya, sehingga meningkatkan kebutuhan perawatan dan biaya penggantian.

6. Perubahan pH dan Alkalinitas

Aerasi berlebih juga dapat menyebabkan hilangnya karbon dioksida dari air, sehingga meningkatkan pH dan menurunkan alkalinitas. Perubahan kimia air ini dapat memengaruhi aktivitas biologis dan merusak komunitas mikroba di dalam tangki aerasi.

Cara Mengontrol Kadar Oksigen Terlarut Tinggi di Tangki Aerasi

Mengontrol kadar DO membutuhkan kombinasi pemantauan yang presisi, otomatisasi cerdas, dan desain sistem yang tepat. Berikut beberapa strategi yang telah terbukti efektif untuk mencegah atau mengelola kadar oksigen terlarut tinggi.

1. Terapkan Sistem Pemantauan dan Kontrol DO

Pemantauan DO berkelanjutan menggunakan sensor memungkinkan operator mempertahankan kadar oksigen dalam rentang yang diinginkan. Sistem kontrol canggih menyesuaikan pasokan udara secara otomatis berdasarkan data DO waktu nyata, mencegah aerasi berlebih, dan memastikan kinerja pengolahan yang stabil.

2. Optimalkan Peralatan Aerasi

Perawatan dan kalibrasi blower dan diffuser secara berkala sangat penting untuk menjaga efisiensinya. Menyesuaikan laju aerasi sesuai dengan variasi beban masuk membantu menyeimbangkan pasokan dan kebutuhan oksigen. Penggerak frekuensi variabel (VFD) pada blower juga dapat digunakan untuk menyempurnakan pengiriman udara.

3. Sesuaikan Konfigurasi Tangki Aerasi

Pada beberapa sistem, membagi tangki aerasi ke dalam zona-zona dengan titik setel DO yang berbeda dapat meningkatkan kontrol proses. Misalnya, mempertahankan konsentrasi DO yang lebih rendah di zona pertama mendorong denitrifikasi, sementara DO yang lebih tinggi di zona berikutnya mendorong nitrifikasi.

4. Gunakan Kontrol Proses Otomatis

Mengintegrasikan sistem kontrol proses otomatis berdasarkan umpan balik dari sensor DO, potensial oksidasi-reduksi (ORP), dan penganalisis amonia memungkinkan manajemen aerasi yang lebih akurat. Pendekatan ini tidak hanya mengontrol kadar DO tetapi juga meningkatkan efisiensi energi.

5. Lakukan Audit Kinerja Rutin

Audit rutin kinerja sistem aerasi membantu mengidentifikasi inefisiensi atau ketidakseimbangan sejak dini. Penilaian ini dapat mencakup pengujian aliran udara, pemeriksaan keseragaman diffuser, dan peninjauan populasi mikroba di bawah mikroskop.

Baca Juga: Cara Online Monitoring Meningkatkan Kinerja Pengolahan Air

Mengapa Kontrol DO Penting

Mempertahankan konsentrasi oksigen terlarut yang tepat secara langsung memengaruhi efisiensi, biaya, dan dampak lingkungan dari operasi pengolahan air limbah. Kontrol yang tepat memastikan:

  • Aktivitas biologis yang stabil untuk pembuangan organik dan nutrisi
  • Konsumsi energi dan biaya operasional yang lebih rendah
  • Kualitas lumpur dan karakteristik pengendapan yang lebih baik
  • Umur peralatan yang lebih panjang melalui pengurangan korosi
  • Kepatuhan yang konsisten terhadap standar pembuangan lingkungan

Keahlian Lautan Air Indonesia dalam Aerasi dan Kontrol DO

Mengelola kadar oksigen terlarut yang tinggi membutuhkan pemahaman teknis dan pengalaman praktis. Lautan Air Indonesia menyediakan solusi lengkap untuk membantu industri mempertahankan kontrol DO yang optimal di seluruh sistem pengolahan air limbah mereka.

Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang pengolahan air dan limbah, Lautan Air Indonesia menggabungkan solusi kimia, mekanik, dan digital untuk menghasilkan operasi yang efisien, berkelanjutan, dan andal.

Jika fasilitas Anda menghadapi tantangan terkait keseimbangan aerasi atau kinerja mikroba, Lautan Air Indonesia siap membantu. Tim kami dapat menilai pengaturan Anda saat ini, merekomendasikan strategi kontrol yang tepat, dan menerapkan solusi khusus yang meningkatkan efisiensi energi dan kualitas pengolahan.

Hubungi Lautan Air Indonesia hari ini untuk mengetahui bagaimana solusi terpadu pengolahan air dan limbah kami dapat membantu Anda mempertahankan kadar oksigen terlarut yang ideal dan memastikan operasi yang andal dan berkelanjutan.

Bagikan postingan ini: