Korosi adalah tantangan besar dalam sistem pengolahan air, khususnya pada aplikasi cooling water treatment Dampaknya tidak hanya mengurangi efisiensi perpindahan panas, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan peralatan, kebocoran, bahkan penghentian operasi yang merugikan. Untuk itu, penggunaan corrosion inhibitor menjadi salah satu langkah strategis dalam menjaga keandalan dan umur panjang sistem.
Apa Itu Corrosion Inhibitor?
Corrosion inhibitor adalah bahan kimia yang ditambahkan ke dalam sistem air untuk memperlambat atau menghentikan proses korosi pada permukaan logam. Korosi sendiri merupakan reaksi elektrokimia antara logam, oksigen, dan air yang menghasilkan produk seperti karat (besi oksida) dan dapat mengikis material secara bertahap.
Dengan menggunakan corrosion inhibitor, lapisan pelindung akan terbentuk pada permukaan logam yang rentan terhadap serangan korosi. Lapisan ini bekerja dengan cara mengganggu reaksi kimia atau elektrokimia yang menyebabkan degradasi logam, baik pada sisi anoda maupun katoda dari sel korosi.
Dalam konteks sistem pendingin (cooling system), keberadaan inhibitor sangat krusial karena air yang digunakan dalam sirkulasi biasanya mengandung oksigen terlarut, mineral, dan kontaminan lainnya yang mempercepat korosi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Korosi dalam Sistem Demineralisasi?
Jenis-Jenis Corrosion Inhibitor
Corrosion inhibitor diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya, dua di antaranya yang paling umum digunakan adalah:
1. Anodic Inhibitors
Anodic inhibitors bekerja dengan cara membentuk lapisan pasif pada permukaan logam di area anoda. Lapisan ini menghalangi proses oksidasi logam, yang merupakan langkah awal terjadinya korosi. Umumnya, jenis ini bekerja dengan meningkatkan potensial elektroda hingga melampaui titik pasivasi, sehingga logam menjadi lebih stabil secara elektrokimia.
Contoh senyawa yang termasuk anodic inhibitor adalah sodium chromate, sodium nitrite, dan molybdates. Namun, penggunaannya perlu hati-hati, karena dalam konsentrasi yang tidak tepat, anodic inhibitors justru dapat menyebabkan korosi lokal (pitting) apabila lapisan pasif tidak terbentuk merata.
2. Cathodic Inhibitors
Berbeda dengan anodic inhibitors, cathodic inhibitors berfungsi menghambat reaksi reduksi di katoda. Reaksi ini biasanya melibatkan reduksi oksigen atau ion hidrogen yang berperan penting dalam proses korosi. Cathodic inhibitors bekerja dengan cara membentuk lapisan yang memperlambat laju difusi oksigen atau mengendapkan garam-senyawa pada area katoda untuk menghambat aktivitas elektrokimia.
Contoh cathodic inhibitors antara lain adalah zinc salts dan polyphosphates. Jenis ini biasanya lebih aman karena tidak terlalu sensitif terhadap konsentrasi, namun efektivitasnya bisa lebih terbatas dibandingkan anodic inhibitors dalam kondisi tertentu.
Peran Corrosion Inhibitor dalam Cooling Water Treatment
Dalam sistem cooling tower, air bersirkulasi secara terus-menerus melalui pipa, pompa, heat exchanger, dan menara pendingin. Logam-logam yang digunakan dalam sistem ini seperti besi, baja, tembaga, dan aluminium sangat rentan terhadap korosi jika tidak diberi perlindungan yang tepat.
Korosi tidak hanya mengurangi umur peralatan, tetapi juga berisiko mencemari sistem dengan partikel logam terlarut, menurunkan efisiensi termal, dan menyebabkan fouling. Oleh karena itu, formulasi corrosion inhibitor dalam sistem cooling sangat penting untuk:
- Membentuk lapisan pelindung terhadap logam aktif
- Mencegah kerusakan pada heat exchanger akibat korosi lokal
- Mengurangi risiko downtime karena kegagalan mekanik
- Menjaga kestabilan kimia sistem air pendingin secara keseluruhan
Sering kali, corrosion inhibitor digunakan bersama dengan skala inhibitor dan biocide, dalam satu program terpadu untuk mengendalikan korosi, kerak, dan pertumbuhan mikroba dalam sistem pendingin.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Peningkatan Hardness dalam Cooling System?
Solusi Corrosion Inhibitor dari Lautan Air Indonesia
Sebagai penyedia solusi total untuk pengolahan air industri, Lautan Air Indonesia memiliki portofolio lengkap corrosion inhibitor yang dirancang untuk berbagai aplikasi, termasuk sistem cooling tower, chiller, dan sistem pendingin sirkulasi tertutup.
Produk-produk corrosion inhibitor dari Lautan Air Indonesia telah diformulasikan dengan teknologi terkini untuk memberikan perlindungan optimal terhadap berbagai jenis logam, termasuk besi, tembaga, dan aluminium. Kami menyediakan:
- Corrosion inhibitor berbasis fosfat dan polifosfat, untuk perlindungan logam multikomponen
- Produk kombinasi anodic dan cathodic inhibitors, untuk perlindungan menyeluruh
- Formulasi ramah lingkungan dan low toxicity, sesuai standar keberlanjutan industri
- Corrosion inhibitor untuk sistem air make-up yang bervariasi TDS dan pH-nya
Setiap sistem pendingin memiliki karakteristik unik. Oleh karena itu, tim teknis Lautan Air Indonesia siap memberikan dukungan berupa analisis kondisi air, rekomendasi produk, serta program perawatan rutin (operation & maintenance) untuk memastikan performa sistem Anda tetap optimal.
Lindungi Sistem Cooling Anda Hari Ini
Korosi adalah musuh dalam sistem pendingin air. Dengan menggunakan corrosion inhibitor yang tepat dari Lautan Air Indonesia, Anda dapat memperpanjang usia peralatan, menurunkan biaya pemeliharaan, dan meningkatkan efisiensi operasi secara signifikan. Hubungi tim ahli kami hari ini untuk konsultasi gratis dan temukan solusi terbaik untuk sistem cooling water Anda.