Menghilangkan Nutrisi dalam Air Limbah: Panduan Lengkap

removing nutrients in Wastewater

Air limbah dari sumber domestik, pertanian, dan industri seringkali mengandung nutrisi berlebih yang, jika tidak diolah, dapat menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan. Oleh karena itu, menghilangkan nutrisi dalam air limbah merupakan langkah penting dalam pengolahan air modern, memastikan bahwa limbah yang dibuang ke sungai, danau, atau laut tidak mengganggu ekosistem perairan atau menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.

Nutrisi Apa Saja yang Umumnya Ditemukan dalam Air Limbah?

Nutrisi dalam air limbah terutama mengacu pada senyawa yang mengandung nitrogen dan fosfor, meskipun bahan organik juga berperan dalam pencemaran nutrisi. Zat-zat ini dapat berasal dari rumah tangga, pertanian, pengolahan makanan, dan berbagai kegiatan industri. Mari kita uraikan:

1. Senyawa Nitrogen

  • Amonia (NH₃/NH₄⁺): Ditemukan dalam limbah domestik, pupuk, dan limbah industri. Kadar yang tinggi bersifat toksik bagi ikan dan organisme akuatik.
  • Nitrat (NO₃⁻): Senyawa yang sangat larut yang dapat mencemari air tanah, menyebabkan masalah seperti sindrom bayi biru (methemoglobinemia) pada bayi.
  • Nitrit (NO₂⁻): Kurang stabil tetapi lebih beracun daripada nitrat, terbentuk sebagai zat antara selama siklus nitrogen.
  • Nitrogen Organik: Berasal dari protein, urea, dan senyawa lain yang mengandung nitrogen dalam air limbah domestik dan industri.

2. Senyawa Fosfor

  • Ortofosfat (PO₄³⁻): Umum dalam deterjen, pupuk, dan limbah industri makanan. Mudah diserap oleh tanaman dan alga.
  • Polifosfat: Sering digunakan dalam pembersih industri, yang terhidrolisis menjadi ortofosfat dalam air.
  • Fosfor Organik: Terdapat dalam limbah biologis, sisa makanan, dan limbah cair.

Baca Juga: Pentingnya Penghilangan Fosfor dalam Pengolahan Air Limbah

3. Nutrisi Lain yang Menyebabkan Eutrofikasi

Meskipun nitrogen dan fosfor merupakan perhatian utama, unsur-unsur lain seperti kalium, kalsium, dan karbon organik juga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan alga dan mikroorganisme jika jumlahnya berlebihan.

Mengapa Menghilangkan Nutrisi dalam Air Limbah Penting?

Pembuangan nutrisi yang tidak terkendali menyebabkan eutrofikasi, suatu proses di mana nutrisi berlebih merangsang pertumbuhan alga yang cepat. Konsekuensinya meliputi:

  • Mekar Alga: Ini mengurangi penetrasi cahaya, membahayakan tanaman air, dan menurunkan kadar oksigen.
  • Hipoksia (Kekurangan Oksigen): Ketika alga mati dan membusuk, oksigen terlarut berkurang, menyebabkan ikan dan organisme air mati lemas.
  • Pelepasan Toksin: Alga tertentu menghasilkan racun berbahaya, membahayakan kesehatan manusia dan hewan.
  • Degradasi Kualitas Air: Kadar nutrisi yang tinggi membuat air tidak aman untuk minum, rekreasi, dan keperluan industri.
  • Ketidakpatuhan Regulasi: Banyak negara menetapkan standar pembuangan nitrogen dan fosfor yang ketat untuk melindungi lingkungan.

Oleh karena itu, teknologi pengolahan air limbah yang canggih dan andal sangat penting untuk mengatasi masalah ini.

Bagaimana Menghilangkan Nutrisi dalam Air Limbah?

Terdapat beberapa pendekatan untuk menghilangkan nutrisi dalam air limbah, mulai dari proses biologis hingga pengolahan kimia dan filtrasi lanjutan. Pilihannya bergantung pada komposisi air limbah, tujuan pengolahan, dan peraturan lingkungan.

1. Penghilangan Nutrisi Biologis (BNR)

BNR adalah metode yang paling banyak diadopsi karena hemat biaya dan berkelanjutan. Metode ini menggunakan mikroorganisme untuk mengubah nitrogen dan fosfor menjadi bentuk yang tidak berbahaya.

1. Nitrifikasi dan Denitrifikasi:

    • Nitrifikasi mengubah amonia menjadi nitrit dan kemudian nitrat melalui bakteri aerob.
    • Denitrifikasi mereduksi nitrat menjadi gas nitrogen dalam kondisi anoksik, yang kemudian terlepas ke atmosfer tanpa membahayakan.

    2. Peningkatan Penghilangan Fosfor Biologis (EBPR):

      Bakteri khusus yang disebut organisme pengumpul polifosfat (PAO) menyerap fosfor dan menyimpannya di dalam sel mereka, yang kemudian dibuang sebagai lumpur berlebih.

      2. Chemical Treatment

      Pengendapan kimia merupakan metode yang andal ketika pengolahan biologis saja tidak dapat mencapai batas fosfor yang dibutuhkan.

      1. Penghilangan Fosfor Menggunakan Bahan Kimia:

          • Aluminium salt (tawas, aluminium klorida) dan iron salts (ferri klorida, ferri sulfat) bereaksi dengan fosfat membentuk endapan yang tidak larut.
          • Lime (Ca(OH)₂) juga dapat digunakan untuk mengendapkan fosfor menjadi kalsium fosfat.

          2. Ammonia Stripping:

            Amonia dapat dihilangkan dengan meningkatkan pH dan mengangin-anginkan air limbah, yang menyebabkan gas amonia menguap.

            3. Breakpoint Chlorination:

              Melibatkan penambahan klorin untuk mengoksidasi amonia menjadi gas nitrogen, meskipun memerlukan kontrol yang presisi.

              3. Teknologi Filtrasi Membran

              Untuk industri yang membutuhkan kadar nutrisi yang sangat rendah dalam limbah, filtrasi tingkat lanjut digunakan:

              • Ultrafiltrasi (UF): Menghilangkan padatan tersuspensi dan beberapa bahan organik.
              • Nanofiltrasi (NF) dan Reverse Osmosis (RO): Efektif dalam menghilangkan nitrogen terlarut, fosfor, dan kontaminan lainnya, menghasilkan limbah berkualitas tinggi yang dapat digunakan kembali.

              4. Lahan Basah Buatan dan Sistem Alami

              Untuk aplikasi skala kecil atau terdesentralisasi, lahan basah buatan menggunakan tanaman dan aktivitas mikroba alami untuk menghilangkan nutrisi. Sistem ini berkelanjutan tetapi membutuhkan lahan yang luas.

              5. Pengolahan Multi-Tahap Terpadu

              Dalam praktiknya, kombinasi metode biologis, kimia, dan fisika sering digunakan untuk memenuhi standar pembuangan yang ketat. Misalnya, BNR yang diikuti dengan pemolesan kimia memastikan penghilangan nutrisi yang maksimal.

              Baca Juga: High Solid Content Effluent: Penyebab, Dampak, dan Solusi

              Bagaimana Lautan Air Indonesia Mendukung Penghilangan Nutrisi

              Di Lautan Air Indonesia, kami memahami bahwa penghilangan nutrisi dalam air limbah membutuhkan solusi yang disesuaikan. Kami menyediakan dukungan melalui sistem pengolahan yang andal, bahan kimia berkualitas, teknologi filtrasi canggih, dan layanan operasi & pemeliharaan yang berkelanjutan. Tim kami juga menawarkan pemantauan laboratorium dan program keberlanjutan untuk membantu klien mencapai kepatuhan sekaligus mengoptimalkan efisiensi.

              Hubungi Lautan Air Indonesia hari ini untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda dalam penghilangan nutrisi dalam pengolahan air limbah.

              Bagikan postingan ini: